Sabtu, 18 Desember 2010

Injil menurut Toko Serba Ada

Kisah ini terjadi di sebuah Toserba di Amerika Serikat. Suatu hari seorang pengemis wanita yang dikenal dengan sebutan “Bag Lady” (karena segala harta bendanya hanya termuat dalam sebuah tas yang ia jinjing ke mana-mana sambil mengemis) memasuki sebuah departemen store yang mewah sekali.

Hari-hari itu menjelang natal, toko dihias dengan sangat indah. Pengemis itu tanpa ragu memasuki toko ini. Bajunya kotor dan penuh lubang-lubang, bau badannya menyengat hidung. Seorang hamba Tuhan wanita mengikutinya dari belakang. Ia berjaga-jaga, kalau seandainya petugas sekuriti toko ini mengusir pengemis ini, mungkin ia dapat membela atau membantunya.

Anehnya, ternyata pengemis ini dapat terus masuk ke dalam bagian toko ini tanpa ada petugas keamanan yang mencegat dan mengusirnya. Kemudian, sang pengemis mendatangi counter paling ekslusif yang memajang gaun-gaun mahal bermerek dengan harga di atas puluhan juta. Ternyata ia ingin mencoba gaun-gaun mahal yang ada di situ. Wah, apa mungkin pelayan toko akan mengijinkannya?

Ternyata pelayan toko melayaninya dengan ramah dan memberikan gaun untuk di coba di kamar pas. Kurang lebih dua jam pelayan ini menghabiskan waktunya untuk melayani sang “bag lady”. Apakah pengemis ini akhirnya membeli salah satu gaun yang dicobanya? Tentu saja tidak. Pengemis itu kemudian berlalu begitu saja, tapi dengan kepala tegak karena ia telah diperlakukan sebagaimana layaknya manusia. Biasanya ia dipandang sebelah mata, tapi hari itu ada seorang pelayan toko yang melayaninya, yang menganggapnya seperti orang penting, yang mau mendengarkan permintaannya.

Mengapa pelayan toko itu repot-repot melayaninya, bukankah kedatangan pengemis itu membuang-buang waktu dan perlu biaya bagi toko itu? Toko itu harus mengirim gaun-gaun yang sudah dicoba itu ke Laundry, di cuci bersih agar kembali tampak indah dan tidak bau. Akhirnya hamba Tuhan bertanya kepada pelayan toko itu: “Mengapa anda membiarkan pengemis itu mencoba gaun-gaun mahal ini?” Pelayan menjawab: “Oh, tugas saya adalah melayani dan berbuat baik, saya tidak dalam posisi untuk menilai atau menghakimi para pelanggan saya.”

Hamba Tuhan itu tersentak kaget. Di jaman yang penuh keduniawian ini ternyata masih ada orang-orangnya yang tugasnya adalah melayani dan berbuat baik, tanpa perlu menghakimi orang lain.
Hamba Tuhan ini akhirnya memutuskan untuk membawakan khotbah pada hari Minggu berikutnya dengan thema “Injil menurut toko serba ada”. Khotbah ini menyentuh banyak orang, dan kemudian diberitakan di halaman-halaman surat kabar di kota itu. Berita itu menggugah banyak orang sehingga mereka juga ingin dilayani di toko yang ekslusif ini.

Pengemis wanita itu tidak membeli apa-apa, tidak memberikan keuntungan apa-apa, tapi akibat perlakuan istimewa toko itu kepadanya, hasil penjualan toko itu meningkat drastis, sehingga pada bulan itu keuntungan naik 48%.

Mari ambil hikmah baik dari kisah ini, mari saling melayani dan berbuat baik kepada siapa saja, tanpa perlu menilai ataupun menghakimi siapapun.

sumber : http://lucky77khoe.wordpress.com/2010/12/12/injil-menurut-toko-serba-ada/

» Read Full Article

Sabtu, 20 November 2010

Berbahagialah


  • Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
  • Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur.
  • Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi.
  • Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan.
  • Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
  • Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah.
  • Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah.
  • Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga.
  • Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.
  • Bersukacita dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."
  • Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.
  • Kamu adalah terang dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
  • Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
  • Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga."

» Read Full Article

Kamis, 18 November 2010

Nice Quotes


Ini ada beberapa kutipan yang sangat bangus menurut aku. Ini ku ambil dari twitter, tweetnya dari GodsDailyLove. Berikut beberapa kutipan yang gue ambil.. ^^

  • Pray.. Not just for wisdom, but for revelation and discernment. Wisdom is just a couple of flat words without those two!
  • There is a lesson in everything we go through. Stop for a second, and search for the lesson. If we learn it, God will set us free
  • Humility is being strong enough to accept you're not perfect. Pride is the panic of one's own insecurities.
  • Humility is strong. Pride is weak.
  • Don't confuse confrontation with controversy. Confronting a lie means you sense the absence of the truth.
  • God's timing is the best timing. He knows what's ahead. Without God, we are walking in the dark. He is the lamp for our feet!
  • Let God lead you to your dreams. Don't be fooled by those who offer faster shortcuts. Shortcuts are for the impatient

» Read Full Article

Kamis, 11 November 2010

Membuat Kesalahan


Salah satu hal yang dapat membuat sedih adalah ketika kita melakukan kesalahan padahal kita uda berusaha menjaga untuk tidak membuat kesalahan itu. Rasanya begitu lemah ketika hal itu harus terjadi. Terkadang pertanyaan "mengapa dan mengapa" yang ada dalam otak kita.

Itulah manusia. Kita harus menyadari bahwa kekuatan manusia itu terbatas. Manusia tidak ada yang sempurna. Walau uda berusa keras tuk menjaga tapi ternyata dapat jatuh juga.

Gak perlu ada yang disalahkan. Kita harus terima diri kita sepenuhnya diri kita sendiri. Kita harus dapat mengampuni diri kita sendiri. Bukan berarti mengiyakan kesalahkan kita, tetapi untuk berdamai dengan diri kita terlebih dahulu. Mengapa? karena dengan begitulah kita baru bisa bangkit dan memperbaiki kesalahan kita.

Jika harus bersedih bersedihlah, jika harus menangis menagislah. Tetapi hal itu bukan tuk selamanya melainkan untuk lebih dapat merasakan semuanya yang mengkin dapat membuat kelegaan bagi kita. Mungkin dengan hal itu kita sedang memaafkan diri kita.

Nikamati apa yang terjadi, nikmati sakit yang mngkin harus kita lalui, nikmati semua proses hidup ini..

be belessed.. ^^

» Read Full Article

Senin, 08 November 2010

Perasaan


Lama ngak ngeblog, dan ketika posting baru langsung tentang "perasaan" pula. Mencurigakan gak seh.?? hehehee..

Gak gimana2 seh sebenarnya, cuma kepingin aja nulis tentang yang namanya "perasaan". Lagiankan manusia itu sendiri terdiri dari tubuh, jiwa dan roh. Dan si perasaan ini masuklah sebagai bagian dari jiwa manusia. Dan ternyata ketika saya perhatiin baek2, perasaan ini sangat sangat mempengaruhi kehidupan manusia itu sehingga mempengaruhi apa yang akan dia lakukan.

Perasaan seringkali muncul karena kondisi lingkungan sekitar yang terjadi. Ketika hal yang baik terjadi tentu saja perasaan menjadi baik pula, sebaliknya ketika keadaan sekeliling terjadi yang buruk maka perasaan menjadi buruk juga.

Tetapi yang menjadi masalah adalah ketika kita terjebak dengan perasaan yang seharusnya tidak perlu kita biarkan terus mempengaruhi kita. Karena hal itu terkadang cuma sekedar perasaan kita aja dan bukan lah suatu kebenaran yang sesungguhnya. Bad mood, feel alone, merasa tak berharga, jatuh cinta buta, benci, was was merupakan contoh perasaan yang sering mengganggu kita. Jika kita biarkan perasaan ini terus tumbuh maka tidak heran hidup kita akan dibuatnya merana.

Guys, kita emanglah manusia yang punya perasaan, tapi kita harus bisa kontrol perasaan kita sehingga kita dapat melakukan hal yang seharusnya kita lakukan bukan sebaliknya melakukan apa yang seharusnya kita hindarkan. Kenalilah perasaan kita, perhatikanlah perasaan kita. Jika ada sebuah perasaan telah membuat kita lemah tak berdaya, mengasihani diri sendiri, membuat frustasi maka sudah sepatutnyalah kita berani untuk berdiri dan melawan serta membuang perasaan itu. Gantilah dengan perasaan yang positif yang dimulai dengan perkataan positif terhadap diri sendiri dan lingkungan serta pikiran-pikiran positif.

Jangan diperbudak dengan perasaan tapi kita harus menjadi tuan atas perasaan kita..
Gbu.. ^^

» Read Full Article