Sabtu, 14 Juni 2008

PAsti Ada MAksUdnya



Syalom semuanya!!! Apakah saat ini kita sedang mengalami pergumulan yang berat? Masalah yang tak kunjung selesai-selesai? Kita sudah berdoa, rasanya juga sudah melakukan Firman Tuhan, akan tetapi masalah tetap saja setia dan tidak mau pergi dalam kehidupan kita? Tuhan sepertinya tak kunjung berbuat sesuatu, sepertinya hanya diam membisu. Mari kita belajar dari kehidupan Stefanus.

Mari perhatikan sekilas tentang kisah Stefanus.

Kis 6:8 : Dan Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mujizat-mujizat dan tanda-tanda di antara orang banyak

Kis 6:12 Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; mereka menyergap Stefanus, menyeretnya dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama.

7:57-58(a) Maka berteriak-teriaklah mereka dan sambil menutup telinga serentak menyerbu dia. Mereka menyeret dia ke luar kota, lalu melemparinya.

Stefanus mungkin kurang terkenal dibanding Yohanes, Petrus, Yakobus atau Paulus. Tapi semua kita tahu Stefanus seorang hamba Tuhan yang mati dirajam, dilempar batu. Siapakah Stefanus? Anak Tuhan yang tidak taat? Hamba Tuhan yang murtad? Tidak! Bukan! Stefanus adalah seorang penuh kuasa dan karunia. Hamba Tuhan yang luar biasa, tata dan setia melayani Tuhan. Bahkan orang melihat wajah Stefanus tampak seperti muka malaikat! (Kis 6:15) tetapi pertanyaannnya mengapa dia mengalami hal yang sangat tragis itu. Kemana Tuhan ketika dia dihadapakan pada pengadilan yang tidak adil, kemana Tuhan ketika dia difitnah. Kemana Tuhan ketika dia mengalami aniaya. Dia mana kuasa Tuhan yang menyertai dia. Dimana mujizat Tuhan yang menyertai dia dalam pelayanan? Sangat mengguncang iman bukan.

Kematian Stefanus meninggalkan kesedihan dan banyak pertanyaan bagi orang percaya zaman itu. Kenapa mesti seperti itu. Dan mungkin merekan tidak mendapatkan jawabannya kala itu. Apa maksud Tuhan dengan semuanya ini??

Dalam Kis 7:58 ada seorang pemuda yang bernama Saulus menyaksikan peristiwa itu. Dia menyetujui penganiayaan itu. Didalam kegelisahan hatinya, Saulus semakin membabi buta menangkap, menganiaya dan membunuh orang-orang percaya. Namun dalam perjalanannya ke Damsyik, Tuhan menampakkan dirinya dan memanggil Saulus untuk melanyani Dia. Tuhan mengijinkan Stefanus mati secara martir, dan Tuhan mengijinkan Saulus menyaksikan peristiwa itu untuk menghantarkan dia pada pertobatannya. Dan Paulus menjadi rasul Tuhan yang menyebarkan Injil dengan sangat luar biasa sehingga kini setiap kita pun boleh mendengar dan mengenal Injil.

Ingat temen-temen semua, jika kita ada didalam Tuhan, tinggal didalam Tuhan, segala sesuatu yang terjadi Pasti Ada Maksudnya.


Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

(Roma 8:28)

0 komentar: